Sabtu, 25 Oktober 2014

(Bukan) Rindu Biasa

Aku rindu. Bukan rindu seperti remaja biasanya. Rindu kekasih, rindu teman-teman, rindu mantan atau segala macam rindu yang sering membuat galau. Aku rindu. Dan galau. Tapi masalahnya bukan itu.
Aku rindu dengan jari-jemari ku yang asyik menekan keypad untuk membuat kata-kata. Aku rindu meluapkan hari-hari ku dengan kata-kata. Aku rindu dengan kelegaan ku setelah meluapkannya. Intinya aku rindu. Aku rindu dengan menulis cerita ku di blog.
Belakangan ini, yang lebih tepat nya lebih dari beberapa bulan, aku sibuk sekali dengan berbagai urusan. Sebenarnya aku ada waktu luang untuk menulis. Tapi entah kenapa, aku lebih asyik dengan pekerjaan ku yang lain.
Sebenarnya aku rindu sekali menceritakan berbagai masalah. Tapi, entah kenapa aku tidak mempunyai alasan untuk menulisnya. Mulai dari masalah yang sama, yang rasanya tak perlu kutulis lagi, cerita yang tak terselesaikan karena kehabisan kata, sampai aku benar-benar tak ada bahan yang pas-bagi ku- untuk diangkat.
Maafkan aku kalau dulu aku pernah berjanji akan mengepos perminggu. Ternyata itu sangat sulit dilakukan. Walaupun aku tau, kalau aku benar-benar niat semua akan terasa gampang. Entahlah aku tidak tau kenapa aku malas sekali mau mencurahkan hari-hari ku disini-terserah kalian mau bilang aku alibi, tapi sungguh demi neptunus planet terjauh dari tata surya, aku benar-benar tak punya alasan kenapa aku tidak menulis selama berbulan-bulan. 
Jadi, aku akan meminta maaf dengan segala ketulusan penyanyi album gajah, aku benar-benar pembohong yang pantas untuk mendapatkan semangat menulis.

Selasa, 18 Maret 2014

Cari Perhatian

Tak dianggap. Diabaikan. Dibedakan. Kau pasti tau kan kalau tulisanku semua berisi itu? Tapi begitulah adanya. Mungkin kau menganggapku bertipe orang yang selalu mengeluh. Selalu melihat apapun dari sisi negatifnya. Sedangkan semua kebaikan aku tepis. Kau tentu tau aku ini orang yang tak populer bukan? Kau juga pasti tau keberadaan ku ini antara ada dan tiada kan? 
Apa yang akan kutulis ini aku tidak pasti kebenarannya. Tentu saja, siswi tidak populer seperti ku ini pasti memiliki pandangan yang berbeda dengan murid-murid populer. Jadi, tulisanku ini anggap saja sebagai luapan emosi ku.
Belakangan ini, sekolah memberikan masalah yang cukup berentet. Setelah tulisan ku kemarin membahas tentang sekolah, sepertinya masalah disekolah ku jadi semakin bertambah. Teman-teman sekelas ku semakin tak tentu arah. Dan terkadang membuatku enek dengan tingkah laku nya yang beraneka ragam-mungkin mereka juga enek dengan sikapku. 
Kau mau tau jenis orang macam apa yang paling tak kusuka? Salah satunya adalah orang yang suka cari perhatian. Aku selalu saja alergi dengan orang-orang seperti itu. Walaupun aku tak bisa memunafikkan diriku, ya aku mungkin pernah cari perhatian saat aku tak menyadarinya. Tapi mereka ini sudah terlewat batas-bagiku. 
Mereka maju ke depan meja guru kemudian membicarakan hal-hal yang menurut ku tidak penting. Pembicaraan yang terlalu banyak omong kosong, pertanyaan yang diulang-ulang. Pembicaraan yang selalu terjadi hanya untuk menghindari pelajaran tersebut. 
Belum lagi yang paling membuatku sangat enek adalah kepedulian mereka yang hanya muncul saat ada guru tersebut. Kepedulian palsu. Kepedulian yang hilang saat guru tersebut juga hilang. Melakukan pekerjaan apabila dilihat guru hanya demi nilai tambahan. Atau apabila ada seseorang yang mencatatnya lalu memberikan keguru tersebut.
Aku benar-benar tidak suka dengan semua itu. Masih banyak lagi yang tidak kusuka dari mencari perhatian. Tapi aku sadar diri, mau sebanyak apapun kata-kata yang kutulis tak akan mengubah situasi. Yang bisa berubah hanyalah kelegaan ku. Kelegaan apabila aku sudah menumpahkan semua kekesalan melalui tulisan. Aku cukup yakin, kau pasti menyebut ku pengecut. Tapi mau bagaimana lagi, aku harus menerima itu. Karena, itu lah benar adanya. Jika aku bukanlah pengecut, tak akan mungkin aku membuat tulisan seperti ini.

Kamis, 13 Maret 2014

[bukan] cerita seorang guru

Belakangan ini kehidupan ku seperti roller coster. Itu, permainan yang sedang asik-asiknya diatas kemudian dihempaskan dengan tidak berperikemanusiaan. Begitulah kira-kira hidupku belakangan ini. Saat aku sedang teramat senang tiba-tiba saja ada yang menghempaskan ku ke bagian bawahku. Sialnya, saat dibawah itu lebih lama daripada saat aku berada diatas. Dan karena itulah aku jadi memliki banyak topik. Tapi, karena aku tak mau terlalu menyepam blogku, akan ku pos satu persatu yang mungkin dalam seminggu sekali. Jadi untuk saat ini aku pilih akan menceritakan kejadian yang baru saja terjadi denganku.
Jadi begini, sekolah ku dan sekolah lainnya yang berada diwilayah dekat dengan sekolahku melakukan mutasi guru. Tidak, bukan guru nya dibunuh kemudian di potong-potong. Tetapi perpindahan guru dari sekolah satu kesekolah lainnya. Bagiku pernyataan tersebut tidak sama sekali membuatku sedih bahkan sampai menangis seperti temanku kebanyakan. Bagiku, mutasi guru ini akan lebih membuatku tau bagaimana sekolah lain belajar. Dan dikarenakan aku tidak sebegitu terkenal di mata guru-guru sehingga tak ada kesan yang tertoreh diantara kami.
Dari semua guru yang dimutasi, yang paling gempar-tentu saja menurut teman-temanku- itu adalah pemutasian guru bahasa inggris kami. Bagi mereka guru bahasa inggris kami sangatlah sempurna-itukan menurut mereka, bagiku semua guru sama saja, yang beda adalah caranya mengajar dan yang paling penting menjelaskan sesuatu. Baru beberapa hari pemutasian guru, kami sudah mendapatkan bocoran guru penggantinya. Mulai dari rumor guru nya ga asik, galak dan sebagainya.
Saat hari guru itu masuk, seperti yang kuduga, kelas tidak mendukungnya. Terlihat seperti saat dia mencoba melucu kawanan anak laki-laki dan tak sedikit perempuan tertawa secara terpaksa. Jujur, aku tidak suka orang yang seperti itu. Lebih baik mereka diam saja daripada tertawa yang terpaksanya melebihi batas, terlalu kelihatan palsu.
Hari-hari berikutnya tanggapan kelasku masih sama. Bahkan mereka sudah mempunyai nama untuk guru itu. Zombie. Aku tak mau memberikan alasan kenapa mereka menamai itu. Bukan karena aku tak tahu- demi ikan piranha laut amazon, aku tau alasan mereka kenapa menamainya seperti itu- tapi karena alasan itu terlalu vulgar apabila kusebutkan. Dan yang lebih membuatku kesal ialah saat teman sebangku ku membandingkan nya dengan guru bahasa inggris kami yang lama. Karena aku sedang emosi perut lapar aku langsung mencela nya agar tak membanding-bandingkan mereka berdua- demi bunga-bunga sakura jepang nan indah, pasti saat itu aku sedang ngelantur sampai sampai sok berhati malaikat. Jujur aku tak pernah membela atau berhati sok malaikat seperti itu saat berhadapan dengan guru, karena bagiku menjadi abu-abu lebih baik. Tapi aku tahu, aku mengatakan itu dengan alasan yang benar-menurutku- lagipula siapa juga yang mau dibanding-bandingkan seperti itu. Aku saja paling anti apabila ada yang membandingkanku. Tapi, saat aku mengatakan itu, aku merasa bersalah kepada diriku. Aku yakin siapapun yang mendengar perkataanku pasti mereka akan mengira aku sok sok baik berhati malaikat atau apapun-tapi demi lovato yang bersuara indah, aku mengatakan itu karena perutku lapar dan aku sudah mulai kesal dengan sikap kelas yang tak menghargai guru. Sial, lagi-lagi aku bersikap sok malaikat bahkan saat aku menulis disini. 
Aku rasa kalian sudah tau aku ini siswi seperti apa-aku berharap kalian tidak bilang aku adalah siswi yang sok alim. Ohya jadi intinya begini, aku sangat tidak suka dengan orang yang tidak menghargai oranglain- demi apapun itu yang kuucapkan kali ini aku sangat sungguh-sungguh dan bukan karena apapun-, begini saja, coba kalian yang menjadi mereka, bagaimana perasaannya? Sesungguhnya mereka itu diam bukan karena mereka tidak mendengarkan tetapi karena diam itu lebih berguna daripada harus bersilat lidah. Walaupun aku tahu, sikap manusia tidak ada yang sama persis, tidak ada salahnya kita menghargai oranglain, kelak pasti sikap ini akan berguna. Yah lebih baik aku sudahi saja sebelum imej sok alim ku semakin keluar.

Minggu, 23 Februari 2014

Teman Dadakan

Kalian tahu bagaimana rasanya dibedakan dalam pertemanan? Dan kalian tahu bagaimana rasanya saat kau sudah memberikan semua sebisamu tapi kalian tidak dianggap? Dan apakah kalian tahu bagaimana rasanya hanya dimanfaatkan saja? Hanya dipakai saat senang dan dibuang saat kau membutuhkan mereka? Jika tidak, aku rasa kalian masih dapat dibilang beruntung. Entahlah aku ini tidak beruntung atau apa, tapi itulah yang kurasakan belakangan ini. Aku tidak butuh dibilang kasihan, karena inilah hidup. Seperti roda. Mungkin aku sedang berada dititik terendahku. Tapi aku yakin suatu saat aku akan berada diatas. Ya aku berharap itu bukan hanya omong kosong.
Omong-omong kehidupan seperti roda, ketika aku berada diatas, aku selalu membayangkan bahwa mereka semua yang tidak pernah menganggapku akan tidak aku anggap pada saat aku berada diposisi itu. Jahat. Tapi jika kalian berada diposisi ku pasti kalian akan tahu apa yang kurasa. Walaupun sebenarnya aku merasa berdosa jika melakukan itu, tapi ntahlah niatan itu selalu ada saat aku benar-benar dalam keadaan terpuruk. 
Ya sudahlah, aku rasa sudah cukup aku memberitahu cerita ku yang satu ini. Lain kali akan kupastikan akan lebih banyak. Sekiranya aku sekarang merasa lebih lega dari sebelumnya saat sebelum aku meceritakan ini.

Minggu, 12 Januari 2014

Bagaimana aku menjalani kehidupan ku

Hallo. Perkenalkan aku rafe. Aku seorang siswi SMA. Rafe? Seorang perempuan? Aneh bukan? Sebenarnya nama asli ku bukanlah rafe. Tapi belakangan ini aku suka dengan nama itu. Dan kebetulan sekali nama lengkap ku tidak jauh dari itu. Baiklah, bagaimana seorang siswi unfamiliar seperti aku menjalani kehidupan? Lihatlah list dibawah ini.
- tidak telat bangun pagi
- bangun pagi dengan keadaan segar (sampai sekarang aku belum bisa)
- tidak telat masuk sekolah
- menjadi siswi yang tidak bermasalah
- mempunyai seorang temen setidaknya satu orang yang benar-benar peduli dengan ku
- mengerjakan tugas dari guru dan mengumpulkannya tepat waktu
- tidak mempunyai masalah dengan teman maupun siapa saja di sekitar ku
- pulang dengan selamat
- menjalani kehidupan dirumah selayaknya anak yang patuh
Kira kira itu lah yang kulakukan setiap harinya. Bernafas, tidur, makan, mandi tidak termasuk karena setiap orang pasti melakukannya. Apa kalian bertanya apakah aku bosan dengan kehidupan ku? Sudah dulu aku tidak mau mengumbar semua rahasia ku. Karena disini, siapa saja bisa membaca cerita ku. Maaf apabila bacaan ku kurang menarik. Karena begitu lah kehidupan ku.